Bantuan WC dan ST di Desa Suka Maju Disinyalir Tak Sesuai Kriteria
Vasadnews.com, Ogan Ilir – Sama seperti Desa lainnya, Desa Suka Maju, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel juga menerima dana bantuan Rp 500.000.000 dari Pemerintah Pusat melalui Program Sanitasi Perdesaan (Sandes) Padat Karya tahun 2021.
Namun sayangnya, lagi-lagi program sandes yang direalisasikan dalam bentuk pembangunan bilik Toilet dan Septic Tank per Kepala Keluarga ini diduga ada yang melenceng dari kriteria penerimanya (tak tepat sasaran).
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, didapati pengakuan Hoirin (58), warga dusun ll desa Suka Maju yang mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya tak menerima bantuan toilet (WC) tersebut. Diungkapkannya, sebelumnya memang ada dari pihak Pemdes yang memberitahukan para warga setempat termasuk keluarganya untuk mengumpulkan KK lantaran akan dapat bantuan WC dari pemerintah.
“Waktu itu KK kami lah dikumpulkan sama perangkat desa, katanya ada bantuan WC. Tapi saat bantuan itu turun, keluarga kami tidak dapat dan tetangga depan dapat. Padahal kami ini tidak punya WC bahkan untuk mandi dan mencuci pun numpang di sumur tempat orang di lembah sana (jauh dari rumahnya)”, kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani ini di rumahnya, Kamis (5/8/2021).
Hoirin sempat menanyakan kepada pihak Pemdes mengapa keluarganya tak dapat bantuan WC ini. “Kemarin sudah kami tanyakan, tapi saat itu dari perangkat desa beralasan bahwa keluarga saya belum bisa dapat untuk yang saat ini. Mungkin akan dapat pada tahap ll nanti”, ujarnya nampak kebingungan.
Ditambahkan Hoirin, kami masih tidak mengerti kenapa keluarga kami bisa tidak dapat padahal ia dan istrinya hanyalah petani kecil (upahan), saat ini ia ke sawah sendiri lantaran kondisi istrinya yang tidak sehat karena tengah mengandung anak kelima.
“Merasa heran lah pak kami tidak dapat, sedangkan tetangga depan dapat padahal hidupnya boleh dikatakan lebih berada dibanding kami, duitnya banyak, tak miliki balita dan tidak sedang hamil. Sementara kami yang kerap ngambil upahan ke sawah orang, punya balita dan saat ini istri saya lagi hamil, malah tidak dapat. Keluarga kami justru sangat wajar untuk dapat bantuan WC ini”, ujarnya menambahkan.
Diakui Hoirin, mungkin dia tidak dapat bantuan WC ini lantaran baru pindah 6 bulan yang lalu di sini dan kondisi rumahnya yang masih baru. “Memang kami baru pindah di dusun ll ini, tapi kami adalah warga asli desa Suka Maju”, jelasnya.
Sementara Kades Suka Maju Darul Kutni saat dikonfirmasi di rumahnya mengatakan, tidak ada masalah terkait bantuan WC di desanya. Menurutnya, bantuan ini dirasa sudah sesuai dan tepat sasaran. Mengenai warganya yang bernama Hoirin yang tidak dapat lantaran baru pindah dan rumahnya kondisinya masih baru.
“Bantuan WC ini kami rasa sudah tepat dan dalam hal ini kami juga sempat melibatkan bidan desa (bides) untuk menentukan warga yang layak dapat bantuan. Lagipula proses ini kan panjang dan sudah lama, saat itu Hoirin belum di situ dan baru pindah nunggu rumah itu, jadi tidak bisa dapat.”, ujar Kades berdalih.
Saat disinggung mengenai kriteria penerima bantuan WC ini, Kades Darul Kutni menyatakan bahwa memang benar yang menjadi sasaran utama penerima ialah salah satunya keluarga yang memiliki ibu hamil dan anak balita.
“Ya benar, keluarga yang berhak nerima itu termasuklah yang memiliki balita dan ibu hamil. Tapi keluarga Haironi itu tidak bisa dapat dikarenakan baru pindah di situ dan rumahnya kondisinya masih baru”, tukasnya.
Laporan : Roda U
Editor : Redaksi